Menu Close Menu

Sekretaris Kabinet Terima Dubes Prancis, Bahas Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia Akhir Mei 2025

Rabu, 14 Mei 2025 | 11.24 WIB

 



Jakarta — Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, Teddy Indra Wijaya, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, di Gedung Sekretariat Kabinet RI, Jakarta, pada Selasa, 13 Mei 2025.

Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan bersahabat. Kedatangan Dubes Penone menjadi bagian dari agenda silaturahmi diplomatik, sekaligus penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dijadwalkan berlangsung pada 27–29 Mei 2025.

Dalam pertemuan itu, Sekretaris Kabinet menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemerintah Prancis dalam menjaga kemitraan strategis dengan Indonesia. Teddy Indra Wijaya menegaskan pentingnya kunjungan Presiden Macron sebagai momentum mempererat kerja sama kedua negara, baik dalam sektor ekonomi, pertahanan, pendidikan, maupun transisi energi dan teknologi hijau.


Prancis: Mitra Strategis Global dan Anggota Tetap DK PBB

Sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang memiliki hak veto, serta sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-7 di dunia, Prancis memiliki posisi strategis dalam diplomasi internasional. Hubungan Indonesia-Prancis selama ini terjalin erat dalam berbagai forum multilateral dan kerja sama strategis.

Pertemuan ini juga membahas sejumlah isu penting yang menjadi perhatian bersama, termasuk:

  • Persiapan teknis dan substansi agenda bilateral selama kunjungan Presiden Macron

  • Penguatan kerja sama dalam bidang pertahanan dan alih teknologi

  • Investasi Prancis di sektor energi bersih dan industri manufaktur Indonesia

  • Pertukaran pendidikan dan kemitraan universitas

  • Kolaborasi dalam penguatan ASEAN–Uni Eropa


Menjelang Kunjungan Macron: Diplomasi RI–Prancis Kian Intensif

Menurut Dubes Fabien Penone, Presiden Macron menaruh perhatian besar terhadap kawasan Indo-Pasifik, dan Indonesia menjadi mitra kunci dalam kerangka tersebut. Penone juga menegaskan bahwa keterlibatan aktif Prancis di kawasan ini adalah bagian dari upaya menjaga stabilitas regional dan memperkuat diplomasi multilateral.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Macron terakhir bertemu dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, pada November 2024. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas isu strategis, termasuk peningkatan kerja sama pertahanan, ketahanan pangan, serta transformasi energi.

Pemerintah Indonesia telah membentuk tim lintas kementerian untuk mempersiapkan agenda kunjungan kenegaraan Presiden Macron secara komprehensif. Pertemuan puncak dijadwalkan akan digelar di Istana Negara, dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman di bidang pertahanan, ekonomi digital, dan energi terbarukan.


Menjadi Momentum Diplomasi Strategis di Era Pemerintahan Baru

Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia akan menjadi salah satu kunjungan kenegaraan perdana di era pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai mitra utama dalam peta geopolitik global.

Pemerintah Indonesia berharap kunjungan ini akan membuka babak baru dalam diplomasi ekonomi dan pertahanan yang saling menguntungkan, serta memperkokoh posisi Indonesia dalam pergaulan internasional yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Komentar