
Jakarta – Polri berhasil menuntaskan 3.326 kasus premanisme melalui Operasi Kepolisian Kewilayahan yang digelar secara serentak sejak 1 Mei 2025. Operasi ini bertujuan untuk memberantas praktik premanisme yang meresahkan masyarakat serta mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menjaga ketertiban umum dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Operasi Dilaksanakan Berdasarkan Instruksi Kapolri
Operasi yang dimulai pada 1 Mei ini dilaksanakan atas perintah Kapolri melalui Surat Telegram Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3./2025. Penegakan hukum ini didukung dengan berbagai langkah strategis, mulai dari intelijen hingga langkah pre-emtif dan preventif, guna menanggulangi tindakan premanisme yang meresahkan warga serta pelaku usaha di Indonesia.
Irjen Sandi Nugroho: Komitmen Polri untuk Jamin Keamanan Masyarakat
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menegaskan bahwa operasi ini adalah bentuk konkret dari komitmen Polri untuk memberantas premanisme yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. “Operasi ini merupakan upaya serius Polri dalam mengatasi praktik premanisme yang sering kali mengganggu rasa aman masyarakat dan merusak iklim investasi,” ujar Irjen Sandi dalam keterangan resminya. Ia juga menambahkan, Polri tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan intimidasi, pemerasan, atau kekerasan oleh individu atau kelompok yang menyamar sebagai organisasi masyarakat.
Penindakan Terhadap Berbagai Bentuk Kejahatan
Selama operasi, polisi memfokuskan penindakan terhadap berbagai bentuk tindak pidana yang sering dikaitkan dengan premanisme, seperti pemerasan, pungutan liar, pengancaman, pengrusakan fasilitas umum, pengeroyokan, penganiayaan, penghasutan, penyebaran berita bohong, hingga penculikan. Semua tindakan tersebut berpotensi merusak ketertiban masyarakat dan menurunkan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Irjen Sandi Nugroho menambahkan, “Premanisme dalam bentuk apa pun tidak boleh dibiarkan. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dan pelaku usaha mendapatkan kepastian hukum, sehingga ruang publik dan iklim bisnis di Indonesia tetap kondusif.”
Kasus Menonjol yang Berhasil Diungkap
Beberapa kasus menonjol telah berhasil diungkap selama operasi ini, termasuk:
Polres Subang yang menangkap sembilan pelaku premanisme di kawasan industri.
Polresta Tangerang yang berhasil mengamankan 85 pelaku premanisme.
Polda Banten yang menangkap 146 pelaku.
Polda Kalteng yang memanggil Ketua Grib Kalteng terkait penutupan PT BAP.
Polres Metro Jaksel yang mengamankan 10 orang dengan senjata tajam dan senjata api.
Langkah Strategis dan Sinergi Polri
Untuk memastikan keberhasilan operasi ini, Polri juga mengambil langkah-langkah strategis. Di antaranya adalah penyelidikan dan penegakan hukum terhadap organisasi masyarakat yang terlibat dalam praktik ilegal, razia terhadap pungli dan premanisme, serta pengecekan legalitas ormas yang diduga terlibat dalam tindakan kriminal. Polri juga bekerja sama dengan para ahli dan pemangku kepentingan lainnya untuk merumuskan langkah penanganan yang tepat dan memberikan rekomendasi kepada pihak terkait untuk pembekuan atau pembatalan izin ormas yang terbukti melakukan tindak pidana.
Komitmen Sinergi dengan TNI dan Pemda
Dalam memastikan kesuksesan operasi ini, Polri juga menjalin sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan kolaborasi yang kuat antara institusi-institusi tersebut, Polri berharap dapat menjaga stabilitas keamanan di seluruh wilayah Indonesia.
Penutupan dan Harapan Ke depan
Kapolri berharap operasi ini tidak hanya akan mengurangi jumlah kasus premanisme, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. “Kami optimistis bahwa dengan langkah-langkah yang sudah dilakukan, kami dapat menciptakan situasi kamtibmas yang lebih kondusif dan membantu mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia,” ujar Kapolri.
Polri Berkomitmen Menjaga Keamanan dan Iklim Investasi
Melalui Operasi Serentak Kepolisian Kewilayahan ini, Polri menegaskan komitmennya untuk memberantas premanisme dan memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat serta pelaku usaha. Dengan langkah yang terkoordinasi dan sinergis, diharapkan Indonesia dapat terus tumbuh sebagai negara yang aman dan menarik bagi investasi.
Komentar