Menu Close Menu

Bupati Takalar : PPNI Takalar harus Mengembangkan kompetensi dan Keahlian

Kamis, 12 Maret 2020 | 16.07 WIB

DHEAN.NEWS TAKALAR - Pemerintah Kabupaten Takalar melalui dinas Kesehatan menggelar Seminar keperawatan penangananan kegawatdaruratan dan kesiapan perawat dam mengantisipasi Covid-19 menuju rakyat sehat dalam memperingati HUT ke 47 Tahun PPNI Kab. Takalar. 

Seminar yang berlangsung sehari (12/3/2020) di Gedung Islamic Center Kabupaten Takalar ini dibuka secara resmi oleh Bupati Takalar H. Syamsari,S.PT.MM dihadiri Kadis Kesehatan, perwakilan dari RSUD Padjonga Dg. Ngalle, perwakilan Dirut RS maryam Citra medika, Ketua Stikee Tanawali Persada, para Kepala Puskesmas di Kab. Takalar, ketua DPD PPNI kab. Takalar serta seluruh anggota IDI, IBI dan beberapa organisasi kesehatan di Takalar.

Ada yang unik dan mencuri perhatian para peserta undangan dalam opening ceremony pembukaan seminar keperawatan tersebut. Dimana beberapa anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kab. Takalar melakukan senam BHD dilanjutkan dengan simulasi BHD oleh tim PSC 119 Kab. Takalar yang menggambarkan salah satu bentuk pelayanan Tim PSC 119 dalam memberikan penanganan kegawatdaruratan pra hospital. 

"Ulang tahun PPNI ini unik karena ada atraksi yang hadiahnya bagaimana caranya pingsan. Saya rasa ini merupakan kejadian yang sangat inovatif inspiratif. Tidak pernah ada kejadian di Indonesia dalam sejarah yang hadiahnya itu pingsan." Kata Bupati Takalar mengawali sambutannya usai menyaksikan senam dan simulasi BHD.

"Saya mengajak kepada kita semua untuk sama-sama berpacu dengan waktu dan perkembangan IPTEK. Dan mendorong kita semua, para perawat untuk bisa berakselerasi dengan perkembangan zaman sekarang dan berkontribusi terhadap kemajuan yang didapatkan melalui kearifan lokal yang dimiliki."jelas H. Syamsari. 

Di akhir sambutannya H. Syamsari menambahkan bahwa PPNI harus mengembangkan kompetensi dan keahlian dan bisa dinikmati oleh semua orang. 

"PPNI sekarang eranya harus sadar bahwa beda dengan keadaan waktu kuliah. Dan harus mengikuti perkembangan yang terbaru."tutupnya. 

Sementara itu, panitia penyelenggara dalam laporannya mengatakan.bahwa seminar sehari ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan wawasan kepada para perawat sesuai dengan tema dalam seminar yakni penanganan kegawatdaruratan dan kesiapan perawat dam mengantisipawi COVID-19 yang sedang menggemparkan dunia khususnya Indonesja yang telah menjadi salah satu negata terjangkit.

Komentar