Menu Close Menu

Kamar Dagang Internasional : Presiden Jokowi Sukses Membawa Perubahan bagi Indonesia

Kamis, 14 Maret 2019 | 13.35 WIB
DHEAN.NEWS JAKARTA - Menko Maritim, Luhut Pandjaitan mengatakan Kamar Dagang Internasional (ICC) sebagai organisasi yang mendukung perdagangan global menyatakan Presiden Joko Widodo dikategorikan sebagai pemimpin yang membawa perubahan di Indonesia usai mendampingi delegasi ICC bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden Selasa sore (12/3).

“ICC menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan Presiden Joko Widodo yang genuine sehingga mampu menekan angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang mengesankan. Indonesia, menurut ICC, menjadi lebih dikenal dunia, menurut mereka Indonesia harus bisa lebih berperan di ajang internasional seperti G20. Kepada Wapres, Paul Polman (Direktur ICC) malah mengkategorikan Pak Presiden sebagai Presiden yang membuat perubahan perubahan. ICC berharap bahwa perubahan ini akan terus mengarah ke arah yang lebih baik lagi. Karena nanti ada masalah efisiensi, masalah penggunaan teknologi, masalah keterbukaan karenanya pemerintah akan menyederhanakan peraturan-peraturan agar Indonesia bisa lebih menarik untuk investor,” ujar Menko Luhut.

Sementara itu, Paul Polman mengatakan kepemimpinan yang baik saat ini bisa membuat kerjasama semua pihak dalam menangani berbagai masalah menjadi lebih mudah.

“Indonesia saat ini memiliki angka kemiskinan di bawah 10% ini adalah angka terbaik yang pernah saya lihat dan pada saat yang sama, ada Menteri seperti Pak Luhut yang bisa menggerakkan sebuah aliansi besar, misalnya gerakan memerangi sampah plastik, menghentikan deforestasi, pengelolaan limbah. Indonesia sekarang memiliki pemimpin yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, dengan begitu banyaknya komunitas lokal. Saya sampaikan kepada Wakil Presiden perubahan iklim adalah masalah besar sehingga Indonesia diharapkan mampu menjadi pelopor untuk membantu mengatasi masalah,” ujar Mr. Polman. Ia menambahkan saat ini semakin banyak perusahaan-perusahaan internasional melirik Indonesia sebagai tempat berinvestasi.

Mr. Polman menjelaskan bahwa beberapa perusahaan sudah melakukan kemitraan dengan mitra lokal atau organisasi masyarakat untuk melakukan aksi di berbagai bidang.

“Kami telah memiliki kemitraan aksi melawan sampah plastik yang baru saja ditandatangani. Jadi, banyak perusahaan seperti Danone, Coke, Pepsi, Unilever, dan Nestle yang berinvestasi. Ada pula perusahaan-perusahaan yang berinvestasi dalam industri kelapa sawit berkelanjutan. Kami cukup berhati-hati untuk yang ini, lalu kami juga membuat program untuk perkebunan karet, program ini telah menyentuh 25 juta petani di perkebunan karet berkelanjutan,” ujar Mr. Polman.

Sementara itu Direktur Pelaksana WEF, Dominic Waughray yang juga turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan Wakil Presiden mendorang program-progam yang menggerakkan masyarakat, membantu perekonomian mereka serta pemberdayaan perempuan.

“Wakil Presiden sangat mendukung apa yang kami lakukan ini. Dia juga sangat ingin menciptakan penghidupan yang lebih baik untuk lebih banyak orang Indonesia dan melakukannya dengan cara yang lebih berkelanjutan. Tadi kami berbicara tentang pertumbuhan berkelanjutan, kurang dari 50 miliar plastik setiap tahun jika kita dapat membersihkan air minum keran dan kita menghemat uang, serta mendorong energi hijau,” katanya.

Dari kantor Wapres, Menko Luhut menutup pertemuan Forum CEO Asia Pasifik ke-5 yang diadakan di Jakarta.

Menjawab pertanyaan media tentang apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk memudahkan investasi ia mengatakan bahwa sudah banyak kemudahan yang dilakukan selama ini.

“Sudah ada online single submission sekarang, dimana perizinan tidak lagi harus datang ke bupati ini, gubernur ini, gak ada. Sekarang langsung di satu aplikasi itu. Itu sampai pada tax holidaymu dapat, itu sudah ada aturannya, 350 miliar atau misalnya 20 billion dolar berapa, sudah ada aturannya misalnya 20 tahun dan seterusnta. Itu saya kira sangat menyenangkan. Ada perizinan dalam 1 hari sudah selesai. Tidak perlu dari satu kantor ke kantor lain. Ini suatu breakthrough yg mungkin tidak disadari banyak rakyat Indonesia. Bahwa sekarang ini, Indonesia betul-betul sangat maju. Dan itu akan mengurangi korupsi dan akan membuat efisiensi,” ujarnya.

Tentang penghentian operasional Operasional Boeing 737 MAX 8, Menko Luhut mengatakan hal itu karena pemerintah saat ini tidak ingin mengambil resiko, Ia menambahkan pembicaraan lebih lanjut tentang isu ini akan dilakukan di kantornya esok hari dengan mengundah pihak-pihak terkait.

Komentar