Menu Close Menu

Krisis BBM Premium dan Minyak Tanah, Ratusan Warga ‘Serbu’ Pangkalan BBM

Kamis, 22 November 2018 | 13.01 WIB
DHEAN.NEWS TELUK WONDAMA – Selasa, 20 Agustus 2018 boleh jadi merupakan hari yang panjang dan melelahkan bagi sebagian besar warga kota Wasior dan sekitarnya di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Sejak pagi warga dari berbagai kalangan dan usia ramai-ramai mendatangi pengecer BBM untuk antre mendapatkan bahan bakar jenis premium dan minyak tanah. Warga bahkan sudah ‘menyerbu’ pangkalan BBM sebelum penjualan dimulai yakni pada pukul 09.00 WIT.

Krisis BBM yang terjadi selama dua pekan terakhir membuat warga panik dan kuatir tidak kebagian sehingga memilih antre sejak pagi. Wargapun rela bertahan meskipun harus menahan terik mentari yang menyengat kulit.
Alhasil jejeran jeriken kosong yang mengular, deretan kendaraan roda dua dan roda empat yang memanjang di pinggir jalan hingga lautan manusia menjadi pemandangan umum yang tampak di setiap pangkalan BBM mulai dari utara hingga selatan kota Wasior.

“Saya sudah satu minggu masak pakai kayu bakar, “ ujar Mama Ito, ibu rumah tangga ditemui di salah satu pangkalan BBM di Manggurai.

Perempuan paruh baya ini mengaku sengaja menunda semua aktivitas lain agar bisa ikut mengantre minyak tanah. Usahanya tidak sia-sia. Sepuluh liter minyak tanah berhasil di bawa pulang kendati untuk mendapatkannya Mama Ito harus berdiri menunggu selama tiga jam.
Ines Abidondifu warga Perumahan Pemda Manggurai juga sejak pagi sudah datang ke pangkalan BBM. Dia tiba sebelum penjualan dimulai. Seperti Mama Ito, Inespun dalam beberapa hari terakhir ini terpaksa beralih ke kayu bakar lantaran kompor dirumahnya sudah tidak lagi berisi minyak.

Dia berharap Pemkab Teluk Wondama mencari jalan keluar terbaik agar krisis BBM terutama premium dan minyak tanah tidak terjadi lagi di masa datang.

“Kalau bisa minyak (minyak tanah) yang diutamakan karena sekarang bukan jamannya kayu bakar. Karena pemerintah sudah kasih enak masyarakat dengan minyak tanah kalau macet begini kan bisa terjadi keributan. Kalau ada yang sampai bikin jauh di luar kemampuan (buat aksi anarkis) itu bagaimana, “ kata Ines yang juga kebagian 10 liter.

Setelah kembali mengalami kekosongan sejak Rabu lalu, sebanyak 260 kilo liter BBM dari Manokwari tiba di Wasior pada Minggu, 18 November. BBM yang dibawa dengan kapal LCT Dian Yuspa terdiri dari 160 Kl premium atau bensin bersubsidi, 60 Kl pertalite dan 40 Kl biosolar.

Sementara 30 ton minyak tanah yang juga baru masuk Minggu sore dibawa dengan kapal berbeda.
Kepala Bagian Perekonomian Daerah Setda Teluk Wondama Jimmy Suila mengatakan, BBM yang masuk seluruhnya telah didistribusikan ke setiap pengecer untuk dijual kepada masyarakat.

“Penjualan dilakukan serentak mulai jam 09.00 (mulai Selasa) di semua pengecer baik bensin maupun minyak tanah, “ kata Jimmy yang bersama Kepala Satpol PP Frans Torey memantau langsung penjualan BBM.

Khusus untuk premium, penjualan dimulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIT dengan memprioritaskan pengisian langsung di tangki kendaraan. Setelah kendaraan terlayani baru dibuka penjualan dengan jerigen.

Jimmy berkeyakinan ribuan liter BBM yang masuk akan mampu menetralisir kelangkaan yang terjadi selama dua pekan terakhir ini. Maka dari itu dia berharap masyarakat tidak perlu kuatir dan panik lantas melakukan pembelian dalam jumlah banyak.

“Jadi masyarakat tidak perlu panik karena Pemda pasti akan ambil langkah-langkah strategis agar BBM tetap ada “ ujar Jimmy.

Untuk menjaga kelancaran, ditempatkan petugas gabungan dari Polri, TNI dan Satpol PP di setiap pangkalan BBM yang membuka penjualan. (Nday)

Komentar