DHEAN.NEWS JAKARTA - Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) hari ini menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII.
Kegiatan yang mengangkat tema “Menghadirkan Kabar Baik dan Membangun Bangsa melalui Iman yang Dalam dan Kokoh” ini dibuka Menag Fachrul Razi secara daring (dalam jaringan).
Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom, Ketua Umum PGLII Pdt. Ronny Mandang, M.Th., dan Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury.
Menag mengapresiasi peran dan upaya umat Kristiani dalam ikut mensukseskan pembangunan nasional bidang agama yang juga berpengaruh besar pada pembangunan bangsa.
Menag juga mengajak umat Kristiani untuk terus membangun dan merawat solidaritas antar sesama.
“Saya mengajak peserta Rakernas dan seluruh umat Kristiani, mari kita membangun solidaritas sejati antar sesama, di tengah keberagaman agama dan pandangan keagamaan, karena itulah spirit yang diajarkan semua agama,” pesan Menag di Jakarta, Jumat (30/10) empat hari yang lalu.
Di saat pandemi Covid-19, kata Menag, banyak masyarakat yang tertimpa kemalangan. Mereka membutuhkan pertolongan dan empati.
Sebagai bagian keluarga besar Indonesia, umat Kristiani pasti terpanggil untuk saling memberi perhatian dan menguatkan dalam melewati masa-masa sulit ini.
“PGLII diharapkan terus menjadi bagian dari solusi mengatasi masalah kebangsaan yang penuh tantangan ini, dengan berusaha memberi kabar baik, kepada sebanyaknya orang, sesuai tema rakernas ini,” ujar Menag.
“Mari kembangkan budaya dialog yang damai, bermusyawarah secara demokratis, dan meningkatkan semangat gotong royong untuk memperkuat sistem sosial yang kokoh guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera, aman, damai, demokratis dan bermartabat,” sambungnya.
Menag juga berpesan tentang pentingnya memperkuat paham, sikap, dan perilaku moderasi beragama dengan meneguhkan nilai-nilai harmoni dalam keragaman.
Menurut Menag, moderasi beragama adalah identitas kebangsaan yang akan membawa Indonesia menjadi kiblat pembangunan masyarakat modern.
Selain itu, penguatan moderasi beragama juga dapat mendorong peran bangsa Indonesia sebagai penyeimbang dan pelopor perdamaian dunia di tengah keberagaman.
“PGLII sejauh ini telah berperan signifikan dalam meningkatkan kualitas kerukunan hidup umat beragama. Kristen dengan ajarannya yang bertumpu pada ‘kasih’ diharapkan dapat menyumbangkan peran besar bagi kedamaian itu,” harap Menag.
“Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Dengan sikap ini yang dipahami dan diimplementasikan seluruh gereja-gereja, kita akan dapat menikmati indonesia yang semakin rukun, santun dan toleran,” tandasnya.
Selamat mengikuti Rakernas XII PGLII.
Komentar