Menu Close Menu

Ketika Ruangan Sempit dan Berteralis Besi Tak Jadi Tolak Ukur WBP Untuk Berkarya

Rabu, 26 September 2018 | 18.14 WIB
DHEAN.NEWS PINRANG – Walau harus hidup di ruangan sempit dan berteralis besi, bukan berarti Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ada di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pinrang tidak bisa berkarya dan berkreasi. Buktinya, mereka mampu menghasilkan produk-produk kerajinan tangan dengan kualitas baik serta banyak diminati para pengunjung dan masyarakat sekitar yang tengah berkunjung ke rutan. Rabu, 26 September 2018.

“Kerajinan tangan yang paling diminati adalah Doraemon,Tanaman hias, dan Ayam, semua itu terbuat dari kertas rak telur yang dicampur dengan lem kayu,nasi basi atau sisa untuk menghasilkan Kerajinan Tangan yang lebih baik dan maksimal,” ujar Kasim, salah satu WBP Rutan Pinrang Kasus Narkoba.
Banyaknya kerajinan yang laku terjual diakui Kasim cukup memotivasi dirinya untuk terus berkarya. “Lumayan bisa memperoleh uang hasil penjualan untuk jajan serta jadi bekal bila nanti keluar dari rutan. Kami juga memiliki keahlian baru,” ujarnya sumringa.

Selain dijual kepada pengunjung Warga Binaan dan masyarakat sekitar, hasil karya Warga Binaan Rutan Pinrang kerap juga diikutkan pada berbagai event atau pameran-pameran yang diadakan di Kabupaten Pinrang. 
“Kami terus memacu dan memotivasi mereka untuk lebih berkarya dan terus mengasah keterampilan mereka ketika menjalani pidananya di Rutan,” tutur Kepala Rutan (Karutan) Pinrang, Ali Imran.

Karutan berharap melalui pembinaan kemandirian ini, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dapat memiliki pengalaman dan keterampilan sehingga bisa mereka terapkan saat bebas nanti. (Rls/SMpin)

Komentar