DHEAN.NEWS SIDOARJO - Sebuah obeng ditunjukkan AKP Eko Hari Cahyono kepada empat anak kecil yang bersamanya di lapangan tembak Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo, Senin (27/8/2018).
Anak-anak itu berteriak, "Obeng Pak Eko" kemudian obeng dilempar ke sebuah kayu.
Obeng pun menancap di kayu itu dan anak-anak kembali berteriak, "Masuk Pak Eko."
Sesaat kemudian ganti sumpit besi.Dengan prosesi yang sama, sumpit menancap ke kayu dan anak-anak kembali dengan riang berteriak, "Masuk Pak Eko" yang lantas dibalas acungan dua jempol oleh AKP Eko Hari Cahyono.
Kegiatan itu dilakukan Pak Eko, panggilan AKP Eko Hari Cahyono di sela jam istirahat. Empat anak kecil yang biasa bersamanya adalah Angga (8), Arjuna (8), Najwa (8) dan Fafa (11). Mereka anak-anak anggota polisi yang tinggal di mess Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo.
Aksi bersama anak-anak ini pula yang membuat nama Pak Eko viral di berbagai media sosial. Itu setelah beberapa atraksinya melempar pisau, sumpit, sendok, obeng, cetok, gunting rumput, gergaji sampai cangkul ke kayu sasarannya dan langsung menancap.
Video-video rekaman aksinya yang diapload di akun Instagram-nya @papi_eko_pusdik_sabhara_porong sudah dilihat ribuan atau bahkan jutaan orang. Akun instagramnya pun banjir follower, sudah lebih dari 48.300 followers.
"Sama sekali tidak pernah menyangka kalau itu menjadi viral," kata AKP Eko di sela kesibukannya, Senin siang.
Eko Hari Cahyono lahir di Desa Banyudono, Ponorogo 54 tahun silam. Sekarang dia tinggal di Sidoarjo bersama istrinya, Ipda Isro'iyah Kanit Bimas Polsekta Porong.
AKP Eko lulus Bintara Umum sejak tahun 1987. Dia dinas di Pusdik Sabhara Porong hingga sekarang dengan tugas di bagian Pendidikan Pengembangan Spesialis (Dikbangpes) tentang teknik dan taktik tugas-tugas kepolisian. Tugasnya sebagai pengajar atau instruktur.
"Saya belajar melempar seperti itu sejak tahun 1998. Awalnya melempar sangkur, seperti yang ada dalam pendidikan," kisahnya.
Kemudian mulai melemparkan pisau, obeng, dan sebagainya itu berawal dari tantangan anak-anak ketika sedang bersamanya di lapangan tembak.
"Videonya saya upload, kemudian banyak yang request. Minta saya melempar sumpit, celurit, dan sebagainya. Bahkan ada yang meminta saya melempar cangkul," sebutnya.
Dari request yang dituruti dan sukses itu, semakin hari semakin banyak. Apalagi, ada ciri khas dalam video yang diaploadnya, kalimat Masuk Pak Eko dari anak-anak dan acungan jempol darinya.
Di sisi lain, kalimat Masuk Pak Eko juga sedang ramai lantaran ada lagu yang dalam nyanyiannya seperti itu.
Kendati namanya sedang viral, sosok AKP Eko tetap rendah hati. Dia mengaku masih harus banyak belajar. Bahkan menawarkan kepada siapa saja yang ingin belajar untuk datang ke Pusdik Sabhara.
"Siapa saja, asalkan mau belajar pasti bisa. Yang berminat, mari belajar bersama saya. Tapi bagi yang belum bisa, jangan coba-coba asal-asalan di rumah. Dan yang sudah bisa, jangan disalahgunakan," tuturnya.
Selain jago melempar, AKP Eko sejatinya juga punya banyak keahlian lain. Seperti menembak, survival, SAR, dan sebagainya. Materi-materi itu juga yang diajarkannya di Pusdik Sabhara.
Hal itu diungkapkan oleh Kapusdik Sabhara Kombes Pol Guritno Wibowo. "Hasil didiknya selama ini juga bagus. Terlihat dari anggota yang sudah dikirim ke wilayah setelah pendidikan di sini," sebutnya.
Di mata Kombes Pol Guritno Wibowo, Pak Eko merupakan anggota yang berprestasi dan cukup membanggakan.
Dia juga mengapresiasi berbagai ketrampilan yang dimiliki anak buahnya yang bertugas di bagian Pendidikan Pengembangan Spesialis (Dikbangpes) tentang teknik dan taktik tugas-tugas kepolisian di bidang Sabhara itu.
"Termasuk dalam hal melempar berbagai benda seperti yang sedang viral tersebut. Itu tidak mudah, jadi harus benar-benar terampil dan sering berlatih," lanjut dia.
Di mata rekan sesama anggota polisi dan sebagainya, Pak Eko juga dikenal sebagai sosok yang baik, disiplin, kreatif dan dekat dengan anak-anak.
"Saat melatih, dia sangat tegas. Tapi di luar itu, Pak Eko juga sosok yang kreatif dan disukai anak-anak," jawab AKBP Edi Widodo, anggota Pusdik Sabhara Porong.
Menurutnya, Pak Eko adalah polisi yang kreatif dan sering menemukan inovasi-inovasi baru.
Termasuk atraksi yang dianggap teman-temannya berbahaya dan beresiko.
"Dia berani melakukannya. Dengan terus belajar dan berlatih, terbukti dia bisa," tukasnya.
Dan terbukti, berkat ketrampilan, kreativitas dan kedekatannya dengan anak-anak, nama AKP Hari Cahyono sekarang banyak dikenal orang berkat aksi-aksinya yang viral di media sosial.
Komentar