Menu Close Menu

Presiden Prabowo Resmikan Ekspor Perdana 1.200 Ton Jagung ke Malaysia: Langkah Nyata Menuju Lumbung Pangan Dunia

Sabtu, 07 Juni 2025 | 12.00 WIB

 

BENGKAYANG, KALIMANTAN BARAT – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi melepas ekspor perdana jagung Indonesia ke Malaysia sebanyak 1.200 ton, Kamis (5/6/2025). Bertempat di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, momen bersejarah ini menandai babak baru dalam pencapaian kedaulatan pangan nasional dan ekspansi Indonesia sebagai pemain utama di pasar pangan global.


Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan tersebut yang menjadi salah satu bukti nyata kemajuan sektor pertanian nasional. Presiden menegaskan bahwa ekspor perdana ini bukan sekadar angka, melainkan simbol dari kesiapan Indonesia untuk menembus pasar internasional melalui penguatan rantai pasok domestik dan peran strategis koperasi desa.

 

“Hari ini kita lepas ekspor perdana ke negeri tetangga. Ini momentum strategis. Ke depan kita siapkan 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia, yang akan bersinergi dan memperluas jaringan produksi serta suplai nasional,” ujar Presiden Prabowo saat meresmikan juga groundbreaking 18 gudang Polri dan Gudang Dryer Jagung PT Pangan Merah Putih.


Langkah ekspor ini, menurut Presiden, menjadi bagian dari strategi besar menuju masyarakat adil makmur, dengan prioritas pada ketersediaan pangan terjangkau, gizi seimbang, dan nilai tukar petani yang menguntungkan.

 

“Harga pangan harus bisa dijangkau oleh rakyat. Petani dan nelayan harus sejahtera. Kita ingin rakyat Indonesia makan cukup, sehat, dan kuat. Itulah mimpi Indonesia yang gemah ripah loh jinawi,” imbuh Presiden penuh semangat.


Permintaan Ekspor Capai 240 Ribu Ton per Tahun


Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa ekspor perdana ini merupakan tahap awal dari permintaan jagung Malaysia sebesar 240.000 ton per tahun, dengan target pengiriman 20.000 ton per bulan.

 

“Ekspor jagung ini dibagi dalam tiga tahap. Dari Kalbar 1.200 ton, dari NTB 20 ribu ton, dan dari Gorontalo 27 ribu ton. Total sekitar 48–50 ribu ton akan kita kirim bulan ini,” jelas Mentan Amran.


Mentan juga menegaskan bahwa pelepasan ekspor dari Kabupaten Bengkayang adalah kali pertama dalam sejarah, menunjukkan transformasi besar pertanian di wilayah tersebut.

 

“Ini buah kerja lintas sektor atas gagasan besar Bapak Presiden. Ketahanan pangan kita kini makin kuat. Stok beras tertinggi selama 50 tahun, mencapai 4 juta ton. Ke depan, Indonesia siap jadi lumbung pangan dunia,” tegas Amran.


Komitmen Pemerintah: Dari Swasembada ke Pusat Ekspor Pangan Global


Ekspor perdana jagung ini menjadi simbol penting dari transformasi pertanian Indonesia, tidak hanya berfokus pada swasembada nasional, tetapi juga menargetkan posisi Indonesia sebagai eksportir utama pangan dunia.


Melalui pembangunan infrastruktur seperti Gudang Dryer, fasilitas penyimpanan Polri, hingga koperasi desa, pemerintah tengah membangun fondasi yang solid untuk menghadapi krisis pangan global dan memperkuat ketahanan nasional.


Dengan pendekatan modern berbasis teknologi, dukungan lintas lembaga, serta kepemimpinan yang visioner, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia berdiri sejajar dengan negara maju dalam sektor pertanian.

Komentar