Menu Close Menu

Presiden Prabowo di Bengkayang: Tegaskan Target Swasembada Jagung dan Kedaulatan Pangan Nasional

Sabtu, 07 Juni 2025 | 10.00 WIB

 


BENGKAYANG, KALIMANTAN BARAT – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen kuat pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional melalui percepatan swasembada komoditas pertanian strategis, khususnya jagung.


Hal itu disampaikan Presiden saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025), dalam rangka panen raya jagung dan peresmian sejumlah infrastruktur pendukung logistik pangan nasional.


Dalam pidatonya, Presiden Prabowo memberikan apresiasi tinggi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajaran Polri atas kontribusi nyata dalam pembangunan sektor pertanian, termasuk pendampingan langsung kepada petani serta pembangunan gudang dan fasilitas pengolahan hasil pertanian.

 

“Saya merasa besar hati dan bahagia karena beberapa waktu lalu kita sudah menyaksikan bukti keberhasilan kita di sektor pangan, khususnya beras. Hari ini, kita melanjutkan langkah besar itu dengan jagung,” ujar Prabowo di hadapan ribuan petani dan tamu undangan.


Setiap Daerah Harus Mandiri Pangan


Presiden menekankan bahwa kedaulatan pangan tidak bisa hanya dibebankan pada pusat. Ia menegaskan bahwa setiap provinsi, bahkan setiap pulau di Indonesia, wajib mandiri dalam produksi pangan demi memperkuat ketahanan nasional.

 

“Bukan hanya Indonesia secara keseluruhan yang harus swasembada. Setiap provinsi, setiap pulau, harus berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Ini adalah fondasi kemerdekaan sejati,” tegas Presiden.


Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kata Presiden, Indonesia memiliki tantangan unik yang hanya bisa dijawab dengan memperkuat kemandirian lokal, sinergi lintas sektor, dan efisiensi distribusi logistik pangan.


Optimisme Menuju Swasembada Jagung 2026


Presiden Prabowo menyampaikan optimisme besar bahwa Indonesia akan mencapai swasembada jagung pada tahun 2026, seiring laporan peningkatan signifikan produksi nasional pada kuartal pertama 2025.

 

“Saya mendapatkan jaminan dari Menteri Pertanian dan Kapolri bahwa tahun depan, Indonesia tidak akan lagi mengimpor jagung,” ujarnya, disambut tepuk tangan peserta panen raya.


Ia juga menyoroti pentingnya hilirisasi hasil pertanian dengan mengembangkan produk turunan bernilai tambah tinggi, seperti keripik jagung dan nasi jagung yang lebih sehat dan berpotensi menembus pasar ekspor.


Petani Harus Sejahtera


Menurut Presiden, peningkatan produksi harus selalu dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama ketahanan pangan nasional.

 

“Petani kita harus hidup layak. Pemerintah akan terus mendorong efisiensi biaya produksi melalui teknologi tepat guna, alat pertanian modern, benih unggul, pupuk hayati, hingga bantuan infrastruktur pertanian,” jelasnya.


Presiden juga menyoroti pentingnya keberlanjutan input pertanian yang ramah lingkungan dan berdampak langsung pada pendapatan petani.


Sinergi Nasional Jadi Kunci


Mengakhiri sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan program kedaulatan pangan tak lepas dari sinergi seluruh komponen bangsa—pemerintah pusat, daerah, TNI-Polri, dunia usaha, dan masyarakat.

 

“Semua keberhasilan ini adalah buah dari sinergi nasional. Ketika semua pihak bersatu dengan niat baik, hasilnya akan luar biasa. Kita berada di jalur yang benar menuju bangsa yang mandiri dan kuat,” pungkas Presiden.

Komentar