Menu Close Menu

Gedung Baru SD Negeri 020 Sepaku Diresmikan, Tingkatkan Pemerataan Akses Pendidikan Bermutu

Senin, 16 Juni 2025 | 11.00 WIB

  



PENAJAM PASER UTARA — Sekolah bukan sekadar tempat belajar, melainkan ruang tumbuh generasi masa depan. Dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Timur, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meresmikan gedung baru SD Negeri 020 Sepaku, sebuah langkah penting dalam menghadirkan ruang belajar yang aman, nyaman, dan layak bagi anak-anak Indonesia.


Mendikdasmen menekankan bahwa sekolah yang sehat dan manusiawi adalah kunci bagi tumbuhnya generasi yang cerdas, sehat, dan berkarakter. “Semangat belajarnya harus lebih tinggi, ya!” ujar Abdul Mu’ti.


SD Negeri 020 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara sebelumnya menghadapi berbagai kendala serius: lokasi rawan banjir, bising karena dekat jalan raya, dan minimnya ruang belajar yang layak. Sejak 2023, pemerintah mulai membangun ulang sekolah ini secara menyeluruh.


Kini, gedung baru hadir dengan fasilitas lengkap: ruang kelas lebih luas, ruang kantor dan tata usaha, UKS, perpustakaan, laboratorium, toilet yang memadai, serta area parkir yang layak. Semua ini dirancang untuk menunjang aktivitas belajar mengajar yang sehat, produktif, dan inklusif.


Pembangunan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemendikdasmen dan sektor swasta, dalam hal ini PT Astra Indonesia. Mendikdasmen menyampaikan apresiasinya atas kontribusi tersebut, sembari berharap program serupa dapat direplikasi di wilayah lain.


“Ini contoh partisipasi semesta. Program seperti ini harus dilanjutkan agar pendidikan bermutu bisa dirasakan oleh semua,” tegasnya.


Fathir, siswa kelas 6, dengan polos menyampaikan rasa senangnya. “Senang, sekolah dan ruang kelasnya lebih bagus. Di sekolah yang lama, sering banjir, sekarang sudah tidak,” katanya dengan senyum bangga.


Peresmian SD Negeri 020 Sepaku tidak hanya menjadi simbol pembangunan fisik, tetapi juga komitmen kuat pemerintah untuk mewujudkan pendidikan dasar yang inklusif dan merata, hingga ke kawasan penyangga ibu kota baru.


Dengan semangat kolaborasi dan keberpihakan pada wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T), pemerintah terus berupaya memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam mengakses pendidikan bermutu.

Komentar