Menu Close Menu

Sosialisasikan Kontribusi BUMN di IKN, Rapsel Ali Paparkan Peran Adhi Karya

Kamis, 23 Februari 2023 | 13.14 WIB

 


Kepulauan Selayar- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai program prestisius Pemerintah, terus disosialisasikan secara luas. Untuk mendukung program dengan visi utama Ibu Kota paling berkelanjutan tersebut, Anggota Komisi VI DPR-RI H. Muh. Rapsel Ali melaksanakan sosialisasi  dengan tema "BUMN Karya Memberikan Kontribusi Terhadap Pembangunan IKN” di Tinabo Room Rayhan Sguare Hotel Benteng Selayar Sulsel, Kamis, (23/02)


Kegiatan Sosialisasi ini menghadirkan H. Muh. Rapsel Ali sebagai Keynote Speaker, dengan pembicara Hj. Andi Mutmainnah, ST.MT sebagai Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Pemkab Kepulauan Selayar, serta H. Rakhmat Zaenal selaku Pengamat Kebijakan Publik, Sosial dan Pembangunan.


Dalam Sambutan, saat membuka kegiatan Sosialisasi tersebut, H. Muh. Rapsel Ali diwakili Tenaga Ahli Komisi VI DPR-RI Darmawan, menegaskan bahwa pembangunan IKN merupakan kebijakan Pemerintah yang mencerminkan semangat bangsa yang besar. IKN tersebut adalah wujud keberanian, visi yang kuat dan kekuatan bangsa untuk menjadi Negara besar di masa depan.


Secara teknis ia menjelaskan, bahwa dalam pembangunannya IKN melibatkan BUMN Karya, salah satunya adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang merupakan BUMN Konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia. 


"ADHI berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.  ADHI memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara lain: Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiglal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu", ungkap Darmawan.


 Bisnis ADHI fokus untuk Bisnis Keberlanjutan. Saat ini ADHI memiliki empat lini bisnis utama yaitu Engineering & Konstruksi, Properti & Hospitaliti, Manufaktur, Investasi & Konsesi. Dimana untuk saat ini saja,  memiliki 180 Proyek konstruksi yang sedang berjalan yang tersebar di seluruh Indonesia.


Lebih lanjut, tentang Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara. Ia menjelaskan bahwa program besar ini merupakan upaya Pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif, dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa semata. IKN Nusantara sekaligus simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia. 


" Kalimantan adalah energi masa depan, energy or the future. Semua produk galian tambang ada di sana. Sebut saja besi, migas, batubara, emas, nikel, dan intan. Kalimantan juga kaya dengan produk pertanian, seperti kopi dan sawit, sampai kepada sungai besar di Kalimantan Utara yang dapat menghasilkan PLTA. Kalimantan menyimpan energi masa depan yang indah" papar Darmawan.


Dengan nama Nusantara, IKN merepresentasikan konsep kesatuan yang mengakomodasi kemajemukan Indonesia. Realitas kekayaan kemajemukan Indonesia menjadi modal sosial memajukan kesejahteraan rakyat, demi Indonesia maju, tangguh, dan berkelanjutan. 


Dengan diikuti ratusan peserta, kegiatan sosialisasi ini juga memperdalam  edukasi dan pemahaman peserta tentang IKN, dimana Hj. Andi Mutmainnah sebagai Pemateri pertama memaparkan tentang Konsep pembangunan IKN ini dari Tinjauan Teknis, Desain, Tata Ruang, serta pola pembangunan yang berkelanjutan. 


" IKN memiliki Visi sebagai Kota Paling berkelanjutan, yang berarti didesain aman, nyaman dan ramah lingkungan" kata Ina (akrab).


Lebih dalam sosialisasi ini juga membahas tentang dinamika sosial, kontroversi, legalitas, serta manfaat pembangunan IKN tersebut ditinjau dari aspek ekonomi dan sosio-kultural, yang dipaparkan secara lugas dan disertai dengan dialog interaktif oleh Pemateri kedua H. Rakhmat Zaenal. (Red)

Komentar