Menu Close Menu

Karhutlah di Langsa Timur, Ramil 23/Lgst Turun Tangan Bantu Pamadaman

Sabtu, 06 April 2019 | 21.51 WIB
DHEAN.NEWS LANGSA - Personel Koramil 23/Langsa Timur Kodim 0104/Aceh Timur bantu padamkan Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutlah) seluas 1 hektar milik saudara Usman Abdullah, SE (Walikota Langsa) yang bertempat di Desa Buket Medang Ara, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, Sabtu (06-04-2019). 

kebakaran ini awalnya diketahui oleh salah satu warga Desa Buket Medang Ara yakni saudara Fajri (penjaga lahan) dan melaporkan kepada Babinsa Desa Buket Medang Ara Serma Heri Siswanto untuk melaksanakan langkah pemadaman api.

Setelah mendapatkan laporan tersebut Serma Heri melaporkan kejadian tersebut kepada Danramil 23/Lgst Lettu Inf Andre Haryono serta dengan tanggap berkoordinasi dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Langsa untuk segera datang ke lokasi kebakaran, untuk melaksanakan pemadaman. 

Kepada Tim Media Center Kodim 0104/Atim Danramil 23/Lgst mengatakan bahwa, untuk upaya pemadaman api dibantu dengan dua (2) unit kendaraan Damkar Kota Langsa bersama dengan personel Ramil 23/Lgst, personel Polsek Langsa Timur dan masyarakat, "ungkapnya. 

Dalam upaya pemadaman, api cepat membesar dan melebar karena tanah tersebut merupakan tanah gambut, yang disertai dengan adanya tiupan angin yang  kencang dan pukul  16.30 Wib akhirnya api dapat dipadamkan, "imbuhnya. 

Kebakaran ini terjadi diduga karena adanya kelalaian dari warga masyarakat yang membakar sampah di sekitar lahan, dan menyambar ke tumbuhan kering yang ada di seputaran lahan tersebut. Kejadian Karhutlah ini sudah pernah terjadi di Desa Buket Medang Ara ini, dan dibutuhkan kesadaran yang tinggi oleh semua pihak dalam  menjaga lingkungan agar terhindar dari berbagai macam musibah kebakaran, "tegasnya. 

Ia juga menghimbau, kepada seluruh warga Desa Buket Medang Ara untuk tidak Membakar sampah sembarangan diarea lahan yang mudah terbakar dan dilarang keras membuka lahan pertanian dengan cara membakar karena hal ini yang bisa mengakibatkan terjadinya Karhutla, ”pungkasnya.

Komentar