DHEAN.NEWS NUSA DUA – Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali menjadi kampiun lomba video essay di ajang Forum for Internasional Tourism and the Environment (FITE) 2018 Student Competition. Kesuksesan itu didapat setelah mengalahkan 100 mahasiswa asal Indonesia dan Prancis. FITE 2018 dilaksanakan di STP Nusa Dua Bali, 22 Juni lalu.
Ketua STP Bali Byomantara mengatakan, di tahun ketiga FITE, para peserta dituntut untuk mengaitkan bidang pariwisata berkelanjutan dengan warisan budaya. Hal tersebut dilandasi penetapan tahun 2018 sebagai tahun warisan budaya pertama oleh Uni Eropa.
Kompetisi berlangsung sengit. 10 Finalis mendapatkan 1 hari sesi pembekalan. Khususnya untuk mempersiapkan presentasi dan retorika di sesi final. Masing-masing finalis dibantu oleh belasan peneliti muda yang berasal dari International Institute of Tourism, George Washington University, yang juga mitra STP Nusa Dua Bali dan mitra untuk program FITE.
“Kompetisi video essay kali ini mengangkat tema Pariwisata dan Warisan Budaya ini. 10 Orang finalis berasal dari STP/Poltekpar/Akpar di Indonesia. Mereka telah berkompetisi di Bali pada tanggal 20 hingga 22 Juni 2018,” ujar Byomantara di Nusa Dua, Selasa (26/6/2018).
“Mereka memberikan masukan dan arahan kepada para finalis dalam mempersiapakn presentasi oral, visualisasi, serta menjadikan presentasi final sebagai pengalaman edukatif yang tidak akan terlupakan,” ujarnya.
“Masing-masing dari mereka telah berhasil memaparkan tentang contoh-contoh warisan budaya Indonesia. Seperti babi guling sebagai kuliner atau makanan tradisional khas Bali (oleh Merrie), potensi sisa-sisa pertambangan yang dapat dijadikan objek wisata baru (oleh Dina), dan kapal tradisional Phinisi (oleh Andi Medy),” ujarnya.
“Selamat kepada seluruh pemenang lomba. Semoga kegiatan lomba FITE kali ini dapat meningkatkan kamampuan mahasiswa pariwisata Indonesia dalam berwirausaha ke depannya. Jayalah pariwisata di Indonesia. Forum for Internasional Tourism and the Environment (FITE),” pungkas Arief Yahya Menteri Pariwisata RI.
Komentar