MAKASSAR — Aksi unjuk rasa berlangsung di depan Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Mapolda Sulsel) pada Rabu (15/10/2025) pukul 15.04 WITA. Aksi tersebut digelar oleh massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak Misi), menuntut aparat kepolisian untuk mengusut dugaan praktik mafia bahan bakar minyak (BBM) yang disebut-sebut melibatkan seorang pengusaha bernama H. Daha.
Aksi ini dipimpin langsung oleh Fahim, dengan jumlah peserta sekitar 10 orang. Meski berlangsung dengan jumlah massa terbatas, unjuk rasa berjalan cukup dinamis dengan orasi bergantian serta pembentangan spanduk bertuliskan:
“Tangkap dan adili terduga pelaku penyelundupan BBM yang diduga kuat milik H. Daha.”
Dalam aksinya, Gerak Misi menyuarakan empat tuntutan utama yang ditujukan kepada Polda Sulawesi Selatan, khususnya kepada jajaran Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus):
Mendesak Polda Sulsel untuk segera mengusut tuntas dugaan mafia BBM yang diduga dilakukan oleh seorang bernama H. Daha, serta memeriksa oknum dari Polairud yang diduga terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
Meminta Ditreskrimsus Polda Sulsel segera melakukan penyelidikan mendalam terhadap aktivitas pengangkutan dan pengiriman BBM ilegal yang diduga dikendalikan oleh H. Daha melalui jalur laut.
Menuntut aparat penegak hukum untuk segera menangkap dan mengadili H. Daha serta pihak-pihak lain yang diduga terlibat dalam praktik penyelundupan BBM bersubsidi tersebut.
Menegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu terhadap siapapun yang terbukti melanggar aturan, baik pelaku utama maupun oknum aparat yang terlibat.
Koordinator aksi, Fahim, dalam orasinya menyebut bahwa dugaan penyelundupan BBM bersubsidi adalah bentuk pengkhianatan terhadap kepentingan rakyat kecil.
“Sementara masyarakat sulit mendapatkan BBM bersubsidi, masih ada pihak-pihak yang dengan leluasa mempermainkan distribusi untuk keuntungan pribadi. Kami minta aparat bertindak tegas dan transparan,” tegas Fahim di depan gerbang Mapolda Sulsel.
Ia juga menekankan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal penegakan hukum dan mencegah praktik mafia energi yang merugikan negara.
Selama aksi berlangsung, suasana di sekitar Mapolda Sulsel terpantau kondusif. Sejumlah aparat kepolisian tampak melakukan pengamanan dengan pendekatan persuasif untuk menjaga ketertiban dan mengantisipasi potensi gangguan lalu lintas di area tersebut.
Massa aksi membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan seluruh tuntutannya kepada perwakilan kepolisian.
Isu dugaan penyelundupan BBM di wilayah Sulawesi Selatan belakangan ini menjadi perhatian publik terutama keterlibatan H Daha (Adha) selaku pemilik SPOB Sania melalui PT Sri Karya Shipping yang berdasarkan data AHU beralamat di Ruko Vida View Tower B Makassar. Praktik pengangkutan ilegal melalui jalur laut ditengarai merugikan negara dalam jumlah besar dan mengganggu distribusi BBM subsidi kepada masyarakat.
Aksi yang dilakukan Gerak Misi ini disebut sebagai bentuk solidaritas rakyat dan mahasiswa dalam mendorong transparansi penegakan hukum di tubuh kepolisian, serta memastikan tidak ada pihak yang kebal hukum dalam kasus-kasus penyalahgunaan energi nasional.
Komentar