Menu Close Menu

Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #KitaBelaKitaBeli

Jumat, 17 Juli 2020 | 13.02 WIB
DHEAN.NEWS JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Infomatika meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan tema #KitaBelaKitaBeli. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Gernas BBI merupakan titik penting bagi kebangkitan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Ultra Mikro (UMKM/UMi).
“Gernas BBI hadir untuk mendorong transformasi digital UMKM/UMi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), melalui pemberian stimulus maupun fasilitasi UMKM dan Ultra Mikro,” jelasnya dalam Konferensi Pers Virtual Gernas BBI #KitaBelaKitaBeli dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Kamis (16/07/2020).
Menurut Menteri Johnny, Gernas BBI hadir untuk meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia guna semakin memanfaatkan teknologi dan membeli produk UMKM/UMi dalam negeri.
“Terkait tujuan tersebut, melalui kesempatan hari ini, Kementerian Kominfo mengajak seluruh masyarakat untuk ikut dalam kampanye #KitaBelaKitaBeli sebagai bagian dari Gernas BBI,” jelasnya.
Mulai tanggal 16 Juli sampai dengan 31 Juli 2020, Kementerian Kominfo mengkoordinasikan kegiatan BBI  dengan tema “Kita Bela Kita Beli”. Acara yang berlangsung dua mingguan yang dilaksanakan oleh masing-masing kementerian dan lembaga dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi sebagai pengarah.
“Selama dua minggu ke depan, mari bersama-sama menyebarluaskan semangat #KitaBelaKitaBeli ke seluruh masyarakat Indonesia,” ajak Menteri Kominfo.
Menurut Menteri Johnny, tema #KitaBelaKitaBeli dipilih untuk mendorong upaya kolaborasi bersama untuk menjaga UMKM/UMi. “Selama masa pandemi ini, UMKM/UMi mengalami tantangan dan juga harus melakukan berbagai penyesuaian, termasuk peralihan aktivitas usaha ke ruang-ruang digital,” tuturnya. 
Menteri Kominfo menegaskan kembali potensi UMKM/UMi di Indonesia yang sangat besar. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 64 juta UMKM/UMi di Indonesia, yang berkontribusi hingga 60% pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. “Sektor UMKM/UMi adalah soko guru perekonomian negara kita,” tegasnya.
Menurut Menteri Johnny, melalui Gernas BBI #KitaBelaKitaBeli, Pemerintah hadir dengan bantuan stimulus yang dikhususkan untuk UMKM/UMi. Menteri Kominfo menyebutkan total anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp607,65 Triliun dengan alokasi sebesar Rp123,46 Triliun bagi UMKM/UMi.
“Jumlah ini diharapkan dapat membantu UMKM/UMi di masa pandemi Covid-19. Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan juga memberikan insentif pajak dengan pembebasan pembayaran PPh final 0,5% kepada para pelaku UMKM/UMi untuk masa pajak April sampai dengan September 2020 selama pandemi Covid-19,” paparnya.
Di samping pemberian stimulus finansial, Gernas BBI #KitaBelaKitaBeli juga mengupayakan stimulus dalam bentuk pelatihan ataupun pendampingan.
“Terutama untuk fasilitasi penyesuaian peralihan aktivitas bisnis UMKM/UMi ke ruang-ruang digital atau yang disebut sebagai digital onboarding. Aspek ini harus dimaksimalkan, mengingat dari 64 juta UMKM/UMi di Indonesia, baru sekitar 9,4 juta atau 14,6% UMKM/UMi yang sudah go-online,” jelas Menteri Johnny.
3 Program Stimulus Pelatihan
Sejak diluncurkan pada 14 Mei 2020 lalu oleh Bapak Presiden Joko Widodo, hingga 23 Juni 2020, sebanyak 599.300 UMKM/UMi baru telah melakukan digital onboarding. Menurut Menteri Kominfo, semangat itu harus dijaga dan terus ditingkatkan dengan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku UMKM/UMi, maupun marketplace digital.
“Di dalam upaya pemberian stimulus pelatihan, Kementerian Kominfo mengadakan tiga program utama,” ujarnya.
Ketiga program itu antara lain: pertama, program Kewirausahaan Digital-Digital Talent Scholarship yang menjangkau 22.500 peserta dan dilaksanakan dalam tiga batch.
“Kuota tersebut merupakan bagian dari total 50.000 peserta yang ditargetkan untuk keseluruhan program Digital Talent Scholarship,” tutur Menteri Kominfo.
Kedua, program Scaling-up UMKM/UMi, Petani, dan Nelayan digital yang bertujuan untuk pengembangan dan pendampingan demi keberlangsungan usaha di sector tersebut.
“Gerakan ini sudah diluncurkan sejak tahun 2017 melalui program Gerakan UMKM Jualan Online dan akan semakin diintensifkan seiring dengan Gernas BBI,” tandas Menteri Johnny.
Ketiga, Pelatihan Bahasa Inggris dan pemasaran digital untuk UMKM/UMi dan pegiat desa wisata di berbagai destinasi wisata super prioritas. “Dengan target 2.000 peserta, dengan masa pelatihan selama tujuh bulan,” jelas Menteri Kominfo.
Kolaborasi Sosialisasi
Guna meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia dalam mendukung UMKM/UMi, Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Parekraf, dan Kementerian Perindustrian untuk melakukan sosialisasi Program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
“Melalui kanal-kanal informasi dan jejaring yang dimiliki agar program ini bisa berjalan secara efektif dan berkelanjutan,” tutur Menteri Johnny.
Menteri Kominfo mengharapkan program itu dapat mendorong pertumbuhan UMKM/UMi di tengah pandemi Covid-19 sekaligus mengajak masyarakat untuk menggunakan produk-produk buatan lokal.
“Beberapa aktivitas Komunikasi Publik yang dilakukan antara lain Dialog Interaktif di Televisi, 160 jaringan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) TV dan Radio di daerah, Kedua, Kampanye digital melalui media sosial (Facebook, Instagram, Google, dan Youtube), dan ketiga serial webinar yang diikuti oleh kaum muda dan pelaku UMKM/UMi,” jelasnya.
Menteri Johnny menilai sukses Gernas BBI #KitaBelaKitaBeli ditentukan berdasarkan  kolaborasi antarkementerian dan lembaga, pelaku UMKM/UMi, marketplacee-commerce, dan masyarakat.
“Semua memiliki peran yang sangat signifikan. Oleh karena itu, mari kita bangun semangat baru untuk mengutamakan produk dalam negeri sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap perekonomian masyarakat,” ungkapnya.
Peluang Kebangkitan Ekonomi
Mengutip arahan Presiden Joko Widodo dalam peresmian Gernas BBI pada 14 Mei 2020 lalu, Menteri Kominfo menyatakan dalam kondisi krisis bangsa Indonesia harus mampu bertumpu pada kekuatan sendiri.
“Kita harus mampu menyelesaikan masalah dan tantangan, baik dalam bidang kesehatan maupun tantangan dalam bidang sosial-ekonomi,” ujarnya.
Menurut Menteri Johnny, pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi dalam negeri demi memenuhi permintaan domestik.
“Kondisi ini dapat menjadi peluang pelaku usaha nasional di mana importasi sedang mengalami pelemahan. Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan slogan #KitaBelaKitaBeli sangat relevan dengan situasi ini. Dengan demikian, Covid-19 memiliki sisi lain untuk penguatan produksi, distribusi, dan konsumsi dalam negeri,” paparnya.
Menteri Kominfo memberikan apresiasi atas partisipasi pelaku UMKM/UMi dan dukungan seluruh ekosistem. “Terutama rekan-rekan marketplace yang secara konsisten mendukung pertumbuhan UMKM/UMi di Indonesia. Mari, dengan semangat yang penuh, kita dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan jangan lupa: #KitaBelaKitaBeli!” ungkapnya.
Portal lakumkm.id
Acara peluncuran Gernas BBI dilanjutkan dengan peluncuran Portal Laku UMKM oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.  "Portal ini memfasilitasi UMKM untuk Go Online dan mempermudah mereka bekerjasama dengan platform marketplace," jelasnya. 
Menurut Dirjen Aptika, selama ini pusat data UMKM tersebar di banyak kementerian atau lembaga.  Selain itu, data tersebut belum selalu selalu dimutakhirkan. "UMKM sangat dinamis bisa buka-tutup sesuai perkembangan bisnis. Adanya pusat data yang terpadu bisa dimanfaatkan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk penyusunan kebijakan yang lebih baik dan akurat," ungkapnya.
Beralamat di lakumkm.id, portal itu diharapkan dapat mempermudah UMKM untuk masuk ke ekosistem. "Dengan adanya portal ini maka akan mampu menjawab tuntutan tersebut. Disamping itu para pelaku UMKM akan dipermudahkan dalam melakukan registrasi ke berbagai platform digital, demikian juga untuk keperluan logistik dan jasa pengantarannya," papar Dirjen Semuel.
Acara konferensi pers secara virtual itu juga dihadiri Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Widodo Muktiyo; Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Basuki Yusuf Iskandar; Direktur Utama BAKTI Anang Iskandar. Hadir pula secara virtual perwakilan dari pelaku UMKM/UMi dan platform marketplace. 

Komentar