Menu Close Menu

Indonesia Usulkan Protokol Pergerakan Orang untuk Atasi Covid-19

Sabtu, 11 April 2020 | 17.55 WIB

DHEAN.NEWS JAKARTA - Indonesia mengusulkan penerapan hasil pertemuan para Menteri Kesehatan ASEAN Plus Three dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Negara-negara di ASEAN harus memperhatikan protokol kesehatan wajib, yang implementasinya  didukung melalui “Protokol Pergerakan Orang di Wilayah ASEAN” (Protocol of Movement of People within ASEAN Member States).

“Indonesia menggarisbawahi arti penting protokol untuk cross-border public health responses, seperti contact tracing, dan juga investigasi dari wabah,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/4/2020). 

Selain itu, Indonesia juga menegaskan keutamaan komitmen untuk memastikan arus barang, khususnya makanan, obat-obatan dan peralatan medis, tidak mengalami hambatan.

Menlu juga mengusulkan kesepakatan mengenai “Rantai Pasokan dan Perdagangan selama Wabah” (Supply Chain and Flow of Goods during the Outbreak), untuk dapat didukung pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Plus Three pada 14 April 2020.

Menlu  menegaskan ASEAN perlu melindungi warga negara-negara anggotanya, termasuk kelompok yang rawan, khususnya para pekerja migran.

Selain itu, Menlu  menyampaikan bahwa dirinya secara terus-menerus melakukan komunikasi antara lain dengan Menlu Malaysia, dan Menlu Singapura, untuk penanganan WNI yang berada di kedua negara tersebut selama wabah Covid-19 merebak.

Menlu menambahkan pemerintah Malaysia telah memberikan kerja sama yang sangat baik, termasuk dalam hal distribusi kebutuhan pokok bagi WNI yang paling terdampak selama pemberlakukan masa pembatasan pergerakan (movement control order/MCO) sejak 18 Maret 2020.

Sebelumnya, Menlu mengatakan sejumlah 40.429 WNI pulang ke Indonesia dari empat pelabuhan di Malaysia, yaitu pelabuhan Stulang Laut, Putri Harbour, Pasir Gudang dan Kukup, dengan tujuan pelabuhan Batam dan Tanjung Balai Karimun.
Puncak kepulangan WNI yang menempuh perjalanan menuju Tanah Air melalui jalur laut terjadi pada 18 Maret 2020, yaitu tercatat total 3.330 orang.

“Kami pantau setiap hari kepulangan mereka. Pada 1 April jumlahnya mulai menurun. Berdasarkan grafik yang kami peroleh, pada 1-8 April angka kepulangan WNI dari Malaysia rata-rata berkisar 500-700 orang per hari,” tuturnya.

Sementara itu, 6.572 WNI lainnya pulang melalui jalur darat dari pintu Entikong, Badau, dan Aruk.

Setibanya pintu-pintu masuk wilayah Indonesia, mereka harus menjalani protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Protokol itu mencakup pengukuran suhu tubuh, saturasi oksigen, dan ada/tidaknya gejala infeksi Covid-19.

“Karena di mana pun pada saat ada arus masuk penumpang, maka harus dilakukan pemeriksaan sesuai protokol kesehatan yang berlaku,” ujarnya.

Selain mengurus kepulangan, guna membantu WNI yang paling terdampak selama pemberlakuan MCO hingga 28 April mendatang,  perwakilan RI di Malaysia bekerja sama dengan organisasi masyarakat Indonesia di negara itu telah membagikan bantuan berupa sembako.

Perwakilan RI di Malaysia telah mendistribusikan total 30.120 paket sembako, kepada WNI di kalangan paling rentan, yakni mereka yang berpenghasilan kecil atau pekerja informal. (Foto : Kemlu)

Komentar