Menu Close Menu

Menko Luhut : Penataan Kawasan Danau Toba Tahap Pertama Selesai Juni

Rabu, 04 Maret 2020 | 20.00 WIB

DHEAN.NEWS TOBA -  Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan penataan kawasan wisata Danau Toba yang masuk dalam 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) untuk tahap awal ditargetkan selesai pertengahan tahun ini.

“Tadi kami melakukan rapat yang membicarakan 39 spot wisata yang kita sepakati dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lalu dari 39 itu kita perkecil menjadi sekita delapan hingga 10 spot saja. Agar kita bisa lebih fokus. Kami hitung berapa yang bisa kita langsung danai sehingga bisa selesai Juni. Kami kerjakan semuanya mulai dari rumah, homestay, jalan, kebersihannya, budaya, pertanian, hingga manusianya, kami kerjakan semua,” ujar Menko Luhut usai melakukan rapat koordinasi di Laguboti-Kabupaten Toba,  yang diikuti Menparekraf Wishnutama, perwakilan kementerian/lembaga (K/L) terkait, dan para bupati di kawasan Danau Toba, Rabu (04-03-2020).

Auto DraftPemerintah, menurut Menko Luhut, berupaya semaksimal mungkin untuk membuka akses transportasi dan infrastruktur agar sudah tersedia di kawasan Danau Toba secepat mungkin.
“Di otorita Sibisa sudah beberapa investor yang mau masuk, dengan para investor itu kami akan menyelesaikan tiga ruas jalan, listrik, dan IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah). Ini sudah ditenderkan dan akan dikerjakan bulan April, dengan begitu sekitar Mei atau Juni konstruksinya sudah bisa dimulai. Proyek ini sempat tertunda sekitar 8 bulan karena alasan sengketa tanah, tetapi sekarang sudah selesai. Agar (kawasan wisata ini) dapat segera kita jual,” jelasnya.

Lima KSPN mencakup Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara; Borobudur di Provinsi Jawa Tengah; Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat; Bunaken di Provinsi Sulawesi Utara; dan Bangka Belitung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Menparekraf sudah mempelajari sumber dananya. Dari sana kami mendapati bahwa kita bisa gabungkan anggaran Kemenparekraf, PUPR, dan Dana Desa, dll.  Ini salah satu cara agar wisatawan yang datang bukan hanya dari luar negeri tapi juga dalam negeri. Seperti desa Sigapiton yang saya kunjungi kemarin, baru saya pejabat tinggi negara yang datang kesana sekian lama sepanjang sejarah desa itu. Padahal desa itu  hanya berjarak beberapa kilometer dari Parapat. Yang seperti ini, saya harapkan dapat mempercepat proses pembangunan,” katanya.

Corona dan Raja Belanda

Menghadapi dampak penyebaran virus corona terhadap menurunnya pendapatan dari sektor pariwisata, Menko Luhut mengatakan pemerintah sudah melakukan beberapa langkah antisipasi.
“Tidak perlu terlalu panik, tapi kita waspada. Pemerintah sudah memberi himbauan, semua dipantau dengan baik seperti di bandara sekarang itu semua orang diperiksa dengan scanning temparature. Kalau ada teman yang batuk, pilek, dan panas itu segera melaporkan diri dan segera ditelusuri kepada siapa saja ia melakukan kontak, antisipasi kalau memang terdapat corona virus. Karena ini sudah mewabah dunia, tapi kita perlu bersyukur jumlah di Indonesia belum seperti di negara-negara lain,” katanya.

Walaupun dunia sedang dihebohkan oleh penyebaran virus corona, Raja dan Ratu Belanda, Willem-Alexander dan Maxima, hingga kini masih belum merubah jadwal kunjungannya ke Indonesia  pada 9 – 13 Maret 2020.

“Kunjungan ini merupakan undangan dari Presiden Joko Widodo dan kunjungan pertama mereka dalam 25 tahun terakhir. Pada tanggal 13 Maret Raja dan Ratu dijadwalkan berkunjung ke kawasan wisata Danau Toba seharian. Karena itu kami juga melakukan koordinasi persiapan kunjungan tersebut dalam rapat tadi,” kata Menko Luhut.

Raja dan Ratu dijadwalkan mengunjungi beberapa spot wisata budaya dan juga akan berlayar mengelilingi Danau Toba.

Komentar