Menu Close Menu

Buka Musda, Bupati Muh. Basli Ali harap FKUB jadi Pemersatu dalam Keberagaman

Sabtu, 14 Maret 2020 | 19.57 WIB



Dheannews - Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Basli Ali membuka secara resmi Musyawarah Daerah (Musda) II Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2020, di Baruga Rumah Jabatan Bupati, Sabtu (14/3/2020).

Musda FKUB ini dengan agenda pemilihan ketua dan pengurus FKUB periode 2020-2025.

Selain Bupati Kepulauan Selayar, Musda sehari FKUB tersebut dihadiri oleh Dandim 1415  Selayar ( mewakili) Ketua Majelis Ulama Kabupaten Kepulauan Selayar, Ketua FKUB Sulsel, Para Kepala OPD serta undangan Lainnya.

Dalam sambutannya Bupati Kepulauan Selayar mengatakan FKUB hendaknya dapat menjadi wadah dialog para pemuka agama, toko Masyarakat dan menjadi media dalam menampung aspirasi masyarakat. Dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, Basli Ali mengingatkan agar menjaga sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman dan perbedaan.

"Terlebih lagi pada saat ini kita sedang menghadapi persiapan pelaksanaan Pilkada tahun 2020 jangan sampai perbedaan keyakinan mengakibatkan rusaknya persatuan dan kesatuan di Kabupaten Kepulauan Selayar ini, kita harapkan Slogan "Bersatu kita Teguh, Bercerai kita Runtuh" Bukan hanya slogan semata," tutur Basli Ali.

Basli yang akrab disapa MBA mengatakan forum ini dapat menjadi jembatan penghubung internal masing-masing. Artinya, masing-masing agama secara vertikal memiliki keyakinan, cara, etika, susila yang dimiliki dan bersifat hakiki.

Oleh karena itu lanjut MBA, FKUB melalui perwakilan masing-masing agama harus dapat menularkan kerukunan di internal umat, dan menjaga aspek sakralisasi pelaksanaan tradisi keberagaman masing-masing dengan tetap berpegang pada kaidah agama.

Sementara Ketua FKUB Selayar Andi Langke, mengatakan kerukunan umat beragama di Selayar semakin punya peran kepada masyarakat. Meski berbeda kepercayaan namun dapat melaksanakan ibadah masing-masing. 

"Alhamdulillah tidak ada riak-riak yang kita dengar yang terhalang ibadahnya karena tidak diinginkan oleh masyarakat yang lain," jelas Andi Langke. (K)

Komentar