Menu Close Menu

Gelaran Pilkades di Awal Desember, Perjuangan mewujudkan Kedaulatan Rakyat di 54 Desa

Jumat, 06 Desember 2019 | 21.47 WIB
" Melintasi Pulau, menjelajahi Karakter untuk menyelesaikan Tahapan"

Advetorial Redaksi 

Dhean News- Gelaran Pemilihan Kepala Desa telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar Kamis, 05 Desember 2019.

Pelaksanaan dijalankan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa (PPKD) yang ada di setiap Desa dan dikoordinir oleh Panitia Pemilihan Kabupaten (PPK) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).

Pemilihan Kepala Kepala Desa ini merupakan Pilkades terbesar dalam satu dekade terakhir di Kepulauan Selayar, dimana wilayahnya hampir mencakup 3/4 dari total 81 Desa di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Pagi hari 05 Desember 2019, tentu menjadi hari yang berbeda bagi 182 Calon Kepala Desa yang akan dipilih oleh Warga di Desanya masing-masing.

 Andi Hamzah misalnya, Ia adalah Calon Kepala Desa Nomor Urut I di Desa Maharayya Kec. Buki. Ia harus bekerja keras meraih simpati Warga di Desanya, karena ia harus melawan Calon No.2 Abd. Rahma yang merupakan Calon "Incumbent".

Ia tetap Optimis dengan kedewasaan saat dihubungi Dheannews 05/12 pagi. Bahwa Komitmen untuk siap terpilih dan siap mendukung yang terpilih akan tetap dipegangnya apapun hasil Pilkades di Desanya.

" Alhamdulillah, pagi ini cerah Pak. Semua berjalan aman dan lancar, apapun hasil dari Pilihan Warga Desa Maharayya itulah hasil Pilkades. Saya jika dipilih siap memimpin dengan amanah, begitupun jika rekan saya Pak Rahman yang terpilih, tentu kita akan dukung. Kita akan kawal agar Pemerintahan di Desa Maharayya nantinya dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat" Katanya dibalik telepon.

Sekitar pkl 09.00 Wita, di beberapa Desa yang menggelar Pilkades, suasana TPS sudah padat dikunjungi Pemilih. Terlihat Polisi dan Anggota TNI berseragam Dinas di setiap TPS. Petugas KPPS di TPS pun terlihat sibuk melayani Pemilih yang antri secara teratur.

Melakukan pantauan di Kecamatan Bontosikuyu,  penulis pun mampir di sebuah Kedai Kopi bernama Warkop Siholung. Pemiliknya bernama Ardi, seorang perempuan paruh baya yang sudah menjaga Kedai tersebut menyajikan segelas Kopi hitam tidak lama setelah kami duduk.

 Di meja sebelah juga terdapat dua orang Warga, di kelingkingnya terlihat ada bekas tinta. Sepertinya ia baru saja menyalurkan hak Pilihnya.

Habis memilih Pak, tanyaku memulai Pembicaraan. Di Patilereng tadi Pak, jawabnya singkat. Ada berapa Calon di sana Pak?, Ada empat Pak, tapi sepertinya Pak Saharuddin masih kuat, Jawabnya sambil meneguk kopinya lagi. Pak Saharuddin itu , Petahana yah Pak? Pasti kuatlah Pak, apalagi mungkin dia pasti ada uang karena sudah menjabat lebih dari lima tahun kan Pak?, Tanyaku lanjut.
Mungkin  ditempat lain Pak, tapi kalau Pak Desa ini masih kuat karena memang kami melihat kerja beliau. Banyak perubahan di Desa sejak dipimpin oleh Beliau. Jawabnya meyakinkan.

Ada banyak hal, persepsi, pendapat yang penulis dapat dalam Pantauan Pemungutan suara ini. Ada cerita tentang penggunaan uang dalam Pilkades, ada juga tentang tekanan dan intimidasi. Namun saya berkesimpulan bahwa  hal tersebut tidak hanya muncul dalam Pilkades, Isyu-isyu seperti itu muncul di hampir semua momentum pemilihan, baik Pilkades, Pileg, Pilkada, Pilgub bahkan Pilpres.

Sehingga benarlah bahwa memang saat ini Demokrasi kita di Indonesia, masih terus berbenah seiring dengan pembangunan yang dijalankan. Salah satu Indikator yang mungkin dapat disimpulkan adalah bahwa kualitas demokrasi akan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Pasca Penghitungan Suara

Sekitar Pkl 14.00 Wita, selain menanti Laporan dari rekan-rekan yang bertugas di Lapangan untuk melakukan pantauan hasil Pemilihan, sya memilih memantau Media Sosial. Pemungutan dan penghitungan Suara hari ini tentu akan menjadi topik hangat yang dibahas di Media Sosial Selayar. Benar saja, ratusan akun menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya rekan, sahabat, keluarga, kenalan atau Calon dukungannya yang memperoleh suara terbanyak berdasarkan hasil perhitungan sementara.

Hingga Pkl 15.00 Wita, sebagian besar hasil Pemilihan Kepala Desa sudah dapat diketahui melalui Media Sosial, ataupun Media Online yang turut melakukan peliputan. Dheannews juga sudah mendapatkan Laporan hasil rekap di hampir seluruh TPS.

"Alhamdulillah, kerja keras Panitia mulai dari Penyiapan Logistik, Distribusi Logistik dari Kabupaten hingga ke TPS,  hingga ke Pulau terjauh dan memakan waktu hingga 29 jam mulai terlihat hasilnya. Semoga semuanya berjalan, aman dan lancar" Kataku dalam hati.

Hingga Pkl 16.00 Wita hampir seluruh Rekapan sudah dapat diketahui. Tinggal beberapa desa di Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena yang belum masuk, karena memang akses komunikasi di kedua kecamatan ini masih terbatas. Barulah sekitar pkl 19.00 Wita seluruh rekap hasil perhitungan suara di seluruh TPS dapat kami peroleh.

Berikut hasil Perhitungan Perolehan Suara di TPS di 10 Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar.













Dengan selesainya proses perhitungan Suara di 162 TPS yang tersebar di 54 Desa se Kabupaten Kepulauan Selayar. Penulis kemudian menghubungi Ketua Panitia Pemilihan Kabupaten (PPK) dalam hal ini Kadis PMD, Irwan Baso, S.STP.

Dari balik telepon ia terdengar cukup lelah dengan suara yang sedikit terdengar payau. Namun saya tetap berharap ia dapat memberikan sedikit kalimatnya, untuk advetorial ini, sehubungan dengan telah selesainya Pemungutan dan penghitungan suara di seluruh TPS.

" Mewakili panitia pemilihan tingkat kabupaten, saya menyampaikan ucapan terimak kasih sebesar-besarnya kepada panitia pemilihan kepala desa (PPKD) usaha dan kerja samanya dengan baik sehingga pilkades serentak gelombang 3 periode pertama dapat berjalan dengan lancar" Katanya memulai.

Lebih lanjut, ia mengatakan Tak lupa pula kami sampaikan ucapan terima kasih sebesar besarnya kepada Bapak Kapolres Kepulauan Selayar berserta seluruh jajarannya yang telah ikut membantu menjaga keamanan dalam proses pemilihan kepala desa yg dilaksanakan pada tanggal 5 desember 2019 di 54 desa. Dimana semua tahapan dapat berjalan sesuai yang telah ditetapkan oleh panitia kabupaten.

"Yang terakhir tentunya pemerintah kabupaten kepulauan selayar dalam hal ini Bapak Bupati kepulauan selayar yg telah memberikan dukungan penuh kepada Panitia pemilihan kabupaten sehingga kegiatan pilkades serentak ini dapat berjalan dengan aman dan lancar", tutupnya.

Gelaran Pilkades di Kepulauan Selayar telah dilaksanakan. Ada yang terpilih dan pasti lebih banyak yang tidak terpilih. Karena dari 182 Calon Kepala Desa hanya 54 Calon yang terpilih. Yang berarti hanya sekitar 1/4 diantaranya.

Oleh karenanya akan sangat dimungkinkan adanya pihak yang kurang dapat menerima hasil Pemilihan. Tentu hal tersebut sah-sah saja dalam sebuah proses demokrasi, namun jika ditempuh dengan jalur koridor dan mekanisme, dalam tatanan kekeluargaan dan silaturrahmi, maka momentum Demokratis akan menjadi lebih sejuk dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

Akhirnya perjuangan mewujudkan kedaulatan rakyat hingga ke Desa, mencoba memahami dan mendalami Karakter,baik jajaran Panitia, Peserta, maupun pemilihP Serentak 2019 dapat terlaksana.

Tentu dengan harapan hasilnya akan melahirkan pemimpin yang amanah, khususnya mendukung Program Pemerintah pusat  dalam mewujudkan kemandirian Desa, sebagai garda terdepan pembangunan Nasional.


Penulis


Andre Suardi Piongdjongi
Ka. Biro Dhean News Kepulauan Selayar


Komentar