Menu Close Menu

Polres Pinrang Gelar FGD-KKYD, Mewujudkan Pileg Dan Pilpres 2019 yang Aman Damai

Senin, 25 Maret 2019 | 15.09 WIB
DHEAN.NEWS PINRANG - Kepolisian Resort Pinrang Jajaran Polda Sulsel menggelar Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) dalam Menangkal Paham Radikalisme dan Anti Pancasila guna mewujudkan Pileg dan Pilpres Tahun 2019 yang aman, damai dan sejuk.

Kegiatan yang di hadiri oleh Kodim 1404 Pinrang bersama MUI Pinrang dan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Adat serta para Bhabinkamtibmas Polres Pinrang ini di gelar oleh Satuan Binmas Polres Pinrang di Ball room The M Hotel Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang. Senin, (25/03/2019).

Kapolres Pinrang, Akbp Bambang Suharyono, yang  diwakili oleh Kasat Binmas Akp Adinal Alam, dalam sambutannya menyampaikan bahwa inti kegiatan ini guna mewujudkan Pileg dan Pilpres Tahun 2019 yang aman, damai dan sejuk khususnya di wilayah kabupaten Pinrang.
"Atas nama pimpinan dalam hal ini Kapolres Pinrang menghimbau dan mengajak seluruh warga Kabupaten Pinrang untuk mendeklarasikan sampai ke tingkat bawah untuk menjaga situasi aman, damai dan sejuk jelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres Tahun 2019." Ungkap Kasat Binmas Polres Pinrang, Akp Adinal.

Ketua MUI Pinrang, Ust. Abdullah Wahab. Lc sebagai narasumber pada materinya mengungkapkan bahwa bahaya paham radikal dan anti pancasila ditinjau dari sisi agama dan ia menyebutkan bahwa dalam hubungannya dengan Pileg dan Pilpres tahun 2019, salah satu ciri paham radikal adalah menyebarkan berita bohong sehingga bisa mengubah Pileg dan Pilpres menjadi tidak aman.

Menurutnya, terlalu banyak kelompok dalam islam yang dapat menguntungkan orang lain yang bisa memperalat, dan dianggap bisa menimbulkan Pileg dan Pilpres yang tidak aman, seperti money politic dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
"Mari bersinergi dalam menangkal Paham Radikal dan Anti Pancasila, boleh mendukung satu calon tetapi tidak boleh fanatik dengan dukungan kita karena hal tsb bisa berubah menjadi lawan demikian pula sebaliknya." Ujar Ust. Abdullah.

Sementara itu, Pasi Intel Kodim 1404 Pinrang Kapten Syamasir Anwar yang mewakili Dandim 1404 Pinrang, menyampaikan bahwa radikalisme secara umum terdiri dari radikalisme kiri dan radikalisme kanan seperti faktor finansial, ideologi, politik, agama dan salah satunya paham - paham komunis dengan pemahaman agama yang kurang.

"Kita sebenarnya ini sudah di jajah dengan masuknya berbagai obat - obatan di Indonesia seperti banyaknya anak-anak sekarang yang mengkonsumsi narkoba dan Lem Fox, termasuk juga masuknya adat dan budaya barat yang dapat mengancam keutuhan NKRI." Jelas Kapten Syamsir.

Ia juga menambahkan bahwa untuk menjaga keutuhan NKRI, Perlunya mendalami sebuah informasi sebelum kita menjabarkan kepada orang lain sehingga pelaksanaan giat Pileg dan Pilpres dalam berjalan dengan lancar.

"Kita harus mencari kebenaran suatu informasi yang tersebar sebelum kita menanggapinya, apalagi di pada momen pesta demokrasi ini." Tutupnya. (SMpin)

Komentar