Menu Close Menu

Sinergisitas Indonesia dan Perancis Cetak SDM Andal Ekonomi Digital

Selasa, 18 September 2018 | 16.57 WIB

DHEAN.NEWS JAKARTA - Memiliki sumber daya manusia yang ahli dan berkualitas merupakan salah satu persyaratan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi digital di suatu negara.  Oleh karena itu, keberadaan lembaga pendidikan yang fokus mencetak sumber daya manusia yang siap meningkatkan ekonomi digital harus diapresiasi.

"Salah satu pilar ekonomi digital adalah talenta untuk mengisi ekosistem ekonomi digital. Saya mengapresiasi upaya untuk penyediaan sumber daya manusia dalam ekonomi digital," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Penandatanganan Kerja Sama Pelatihan Coding School 42 L' Academy di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (17/9/2019). 

Rudiantara mengatakan, terelisasinya kerja sama di bidang pendidikan ini memberikan andil memperkaya lahirnya sumber daya manusia berkemampuan unggul untuk meramaikan ekonomi digital. Selain itu, ucap Rudiantara, juga ikut memperkuat hubungan bilateral antar negara.

"Sekolah Coding L'Academy merupakan sinergi konkret insan kreatif dua bangsa dalam mengembangkan dunia pendidikan dan ekonomi digital di Indonesia," kata Rudiantara.

Rudiantara mengungkapkan, Coding School 42 L' Academy yang gratis ini merupakan pertama di kawasan Asia. Sehingga menjadi kebanggaan khusus untuk bangsa Indonesia. 

"Pemerintah memiliki harapan memiliki 20 ribu teknisi untuk operate sistem. Tahun ini target kita 1.000 teknisi tapi kita juga butuh engineering. Jadi kita team up dengan beberapa pihak seperti Cisco, Microsoft, Google," ujar Rudiantara.

Rudiantara menyebutkan, ada kesamaan pemikiran antara dirinya dengan Menteri Ekonomi Digital Perancis Mounir Mahjoubi mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang individual.

"Coding School 42 L 'Academy merupakan sekolah gratis yang tidak melihat usia, latar belakang dan pendidikan. Pesertanya dilatih menjadi coder atau engineering. Ada teknisi level dan engineer," ucap Rudiantara.

Sementara itu, Mounir Mahjubi mengatakan, di antara negara-negara G20 telah ada pembicaraan menyoal arus perkembangan teknologi digital saat ini dapat pula bermanfaat melayani masyarakat. Upaya mewujudkan hal itu, terealisasi dalam bentuk pendidikan.

"Dengan terselenggaranya kerja sama ini diharapkan dapat mendorong ekonomi digital di Indonesia karena sumber daya manusianya sudah terlatih di sekolah Coding L 'Academy. Sekolah ini dapat menambah dampak positif dan kemanfaatan teknologi ke masyarakat Indonesia," kata Mounir Mahjubi.

Penandatanganan kerja sama pelatihan Coding School 42 L' Academy dilakukan oleh Direktur Pajak Online Perancis Charles Guinot, pengurus Association 42 Oliver Ducourant serta Founder Ancora Group Gita Wirjawan.

Atasi Tantangan Ekonomi Digital 

Mulai menggeliatnya sektor ekonomi digital saat ini juga memberikan tantangan untuk Indonesia. Rudiantara mengungkapkan, tantangan yang harus dihadapi Indonesia di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia, perlindungan konsumen, cyber security, permasalahan logistik, perpajakan dan Infrastruktur.

Menyikapi kondisi seperti itu, Rudiantara menyebutkan, pemerintah Indonesia, khususnya melalui Kementerian Kominfo, telah melakukan upaya-upaya strategis. Sehingga diharapakan dapat mendorong maju ekonomi digital tanpa kendala lagi. 

"Kita fokus ke perkembangan sumber daya manusia karena talent dan human capital merupakan salah satu pilar perkembangan digital ekonomi. kemudian aspek pendanaan pada start up. Untuk menghadapi tantangan ini, saya undang para investor di Nexticorn berinvestasi. Berbagai program seperti Palapa ring juga kami gencarkan agar setiap masyarakat dapat berperan," ujar Rudiantara.**

Komentar