Menu Close Menu

Pengendalian Karhutla di Indonesia Menarik Perhatian Norwegia

Selasa, 18 September 2018 | 12.18 WIB

DHEAN.NEWS JAKARTA - Selama kurun waktu 2015 hingga 2017, Indonesia berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berdasarkan pantauan Posko Pengendalian Karhutla KLHK, luas karhutla tahun 2017 menurun 93,66% dibandingkan tahun 2015.

"Pada tahun 2015, luas total karhutla di Indonesia seluas 2.611.411 hektar, sedangkan tahun 2017 seluas 165.484 hektar. Jika dibandingkan tahun 2016, luas karhutla 2017 juga menurun sebesar 62,25%," terang Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan.

Penurunan angka karhutla ini menjadi capaian positif bagi Pemerintah Indonesia. Tidak hanya berhasil dalam pengendalian karhutla, tetapi juga berdampak pada penurunan emisi gas rumah kaca.

Pencapaian target Indonesia dalam pengelolaan hutan khususnya pengendalian perubahan iklim mendapat perhatian dari Parlemen Norwegia. Lima belas anggota Parlemen Norwegia dari Komisi Energi dan Lingkungan berencana akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 21 – 27 September mendatang. "Mereka ingin mendapatkan gambaran mengenai pencapaian target Indonesia dengan melihat langsung di tingkat tapak," kata Raffles.

Kunjungan ini difokuskan pada lokasi perhutanan sosial, pengendalian perubahan iklim, dan pengelolaan kelapa sawit. Khusus untuk agenda pengendalian perubahan iklim, akan mengunjungi Markas Daops Manggala Agni Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Markas Manggala Agni yang pernah ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo pada awal 2015 ini menjadi representasi pengendalian karhutla khusus pada lahan gambut di Indonesia.

Dalam agenda kunjungan, Parlemen Norwegia berencana akan meninjau langsung sumberdaya dan upaya-upaya pengendalian karhutla di wilayah Kalimantan Barat. Praktek pembukaan lahan tanpa bakar yang dilakukan masyarakat menjadi salah satu titik yang hendak ditinjau.

Raffles mengungkapkan bahwa pengelolaan gambut menjadi fokus Parlemen Norwegia, karena karhutla yang terjadi pada lahan gambut ini berdampak besar pada emisi yang dihasilkan. "Indonesia dinilai telah berhasil menurunkan emisi CO2 yang dihasilkan dari kebakaran gambut," lanjutnya.

Pada tahun ini, tantangan Indonesia dalam pengendalian karhutla masih cukup besar. Musim kemarau yang lebih panjang dan lebih kering dari tahun sebelumnya menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Upaya pengendalian karhutla dengan mengedepankan pencegahan terus diintensifkan. Penyadartahuan kepada masyarakat terus ditingkatkan. Begitu pula sinergi antara para pihak di tingkat tapak terus diperkuat dengan dukungan partisipasi masyarakat.

Komentar